Meningkatkan traffic website adalah tujuan utama setiap pemilik situs. Sedangkan riset kata kunci adalah langkah penting untuk mencapainya. Namun, bagaimana jika Anda bisa menemukan keyword yang tidak hanya relevan bagi situs Anda, tetapi juga sedang tren? Di sinilah Google Trends berperan. Tool gratis dari Google ini membantu Anda menganalisis popularitas kata kunci, mengidentifikasi tren, dan merencanakan konten yang sesuai dengan minat audiens.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah menggunakan Google Trends untuk riset kata kunci yang efektif. Dari menemukan kata kunci trending hingga memanfaatkan data regional, Anda akan belajar cara mengoptimalkan strategi SEO dan konten Anda.
Apa Itu Google Trends & Manfaatnya untuk Riset Kata Kunci
Google Trends adalah alat gratis dari Google yang memungkinkan Anda menganalisis popularitas kata kunci atau topik tertentu dalam kurun waktu dan wilayah tertentu. Dengan Google Trends, Anda bisa:
- Melihat tren pencarian dari waktu ke waktu.
- Mengidentifikasi kata kunci yang sedang naik daun (rising).
- Kalibrasi search volume untuk prioritas dan forecast traffic.
- Membandingkan popularitas beberapa kata kunci sekaligus.
Manfaat utama Google Trends untuk riset kata kunci adalah kemampuannya memberikan real-time insights tentang apa yang sedang dicari oleh audiens. Ini membantu Anda menciptakan konten yang relevan dan tepat waktu.
Cara Menggunakan Google Trends untuk Riset Kata Kunci
Berikut cara membaca dan menggunakan Google Trends untuk riset keyword sesuai dengan kebiasaan penulis:
1. Kunjungi Google Trends
- Buka situs Google Trends.
- Masukkan kata kunci atau topik yang ingin Anda analisis.


2. Sesuaikan Filter dengan Topik dan Geotargeting Situs Anda
- Lokasi: Pilih wilayah yang relevan dengan target audiens Anda.
- Rentang Waktu: Tentukan periode yang ingin Anda analisis, misalnya 30 hari terakhir atau 5 tahun terakhir.
- Kategori: Pilih kategori yang sesuai dengan topik Anda, seperti “Bisnis” atau “Hiburan.”
- Jenis Pencarian: Pilih antara “Web Search,” “Image Search,” atau “YouTube Search.”
Untuk artikel ini, penulis riset untuk blog pribadi dengan rincian sebagai berikut:
- Lokasi: Indonesia
- Rentang Waktu: Past 7 days, karena ingin memastikan keyword pilihan penulis masih dicari akhir-akhir ini.
Lalu divalidasi dengan memeriksa trend jangka panjang (90 hari) untuk memastikan apakah kueri pencarian ini evergreen atau one hit wonder. - Kategori: Penulis biarkan default, karena kata kunci yang penulis masukkan, ‘apa itu SEO’ sudah cukup spesifik.
- Jenis Pencarian: Web Search, karena konten yang akan dibuat adalah webPage/article.
Use case Google Trend untuk SEO, Penulis, dan Pemilik Bisnis
Sudah paham cara pakai Google Trends? Sekarang, saatnya melihat bagaimana tool gratis ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Baik Anda seorang praktisi SEO, penulis, atau pemilik bisnis, Google Trends punya segudang manfaat.
Yuk, kita lihat contoh penggunaannya!
Mengelompokkan Query Berdasarkan Intensitas Pencarian
Setelah memasukkan kata kunci, Anda akan melihat grafik yang menunjukkan popularitas kata kunci tersebut dari waktu ke waktu. Perhatikan pola naik-turunnya untuk mengidentifikasi tren.
Berikut kategorisasi kueri berdasarkan pola trend-nya:
Evergreen Keyword
Kata kunci yang memiliki tren pencarian stabil sepanjang tahun. Kata kunci ini umumnya rata-rata memiliki interest overtime tinggi (≥ 40) dan ada pencarian yang stabil tiap harinya meski kadang fluktuatif.

Seasonal Keyword
Kata kunci yang populer pada waktu tertentu.” Ciri utama dari grafik ini adalah intensitas pencarian menengah atau rendah, bahkan tidak ada sama sekali (interest overtime harian < 40 atau 0).
Namun, tiba-tiba naik di periode tertentu. Pola ini juga cenderung berulang di periode yang sama. Contoh: “resep kue lebaran” atau “promo akhir tahun”

Trending Keyword/One Hit Wonder
Kata kunci yang tiba-tiba populer karena peristiwa tertentu. Cirinya adalah intensitas pencarian yang tumbuh secara signifikan dalam waktu yang singkat. Kemudian, trend ini hilang dan tidak pernah ada peak lagi.
Contohnya adalah ‘nft’ yang di-trigger oleh Ghozali Everyday.

4. Mencari Ide Tulisan yang Masih Terkait dengan Topik Utama
Bingung cari ide konten tentang ‘SEO’ atau ingin tahu seberapa detail bahas topik tersebut? Pakai fitur ‘Related Queries’ di Google Trends.
Begini caranya:
- Setelah ketik ‘NFT’ dan lihat grafiknya, scroll ke bawah. Cari kotak ‘Related Queries’ atau ‘Pertanyaan terkait’. Biasanya di bawah grafik tren.
- Misalnya, muncul ‘opensea’, ‘cara buat nft’, ‘nft marketplace’. Nah, ini bisa jadi ide konten baru. Atau bisa jadi satu artikel yang super lengkap: ‘Apa Itu Opensea dan Cara Buat NFT untuk Dijual di NFT Marketplace Ini’.

Intinya: ‘Related Queries’ membantu Anda menemukan ide konten turunan dan menentukan seberapa detail Anda harus membahas suatu topik.
5. Menghitung Ulang Search Volume Menggunakan Interest Over Time
Google Trends memang tidak menampilkan jumlah pencarian yang pasti (search volume), hanya tren minat. Tapi, Anda tetap bisa kira-kira jumlah pencariannya. Ini penting untuk memilih dan memprioritaskan kata kunci. Caranya:
1. Pakai Ekstensi Chrome:
Extension yang bisa menampilkan search volume di Google trend adalah Glimpse atau Ahrefs toolbar extension.

Link installnya di bawah ini:
2. Hitung Manual (Kalau Mau):
- Cari tahu jumlah pencarian kata kunci saat puncaknya (misal: pakai Google Keyword Planner, search volume bulanan-nya 10.000).
- Cek persentase ‘Interest Over Time’ di Google Trends saat melakukan riset keyword (misal: 50%).
- Kalikan jumlah pencarian di puncak dengan persentase Google Trends. (Contoh: 10.000 x 50% = 5.000). Jadi, kira-kira ada 5.000 pencarian.
Tips: Cara pertama (ekstensi) lebih praktis. Pakai cara manual kalau Anda ingin lebih detail. Yang penting, Anda sekarang tahu cara ngira-ngira jumlah pencarian dari data Google Trends!
6. Mencari Kata Kunci Trending dan Rising untuk Menulis Berita
Ada dua cara untuk mencari query yang sedang viral atau trending:
1. Menggunakan Fitur “Trending Now”
Google Trend kini memiliki fitur “Trending Now”. Fitur ini menampilkan pencarian dengan intensitas tinggi dalam 24 jam terakhir. Fitur ini sangat berguna bagi jurnalis untuk menemukan ide menulis berita.
Umumnya, kueri pencarian yang muncul di “Trending Now” adalah query deserve freshness. Jadi, utamakan penulisan trending news yang < 1 jam agar menang di hasil pencarian berita.
Fitur ini bisa di akses di: https://trends.google.co.id/trending?geo=ID&hl=id-ID
2. Rising Keywords
Kata kunci dengan label “Breakout” menunjukkan peningkatan popularitas lebih dari 5000%. Ini adalah peluang emas untuk menciptakan konten yang relevan. Kata kunci dengan status breakout dan rising ini terdapat di box “Related Queries”

7. Mengidentifikasi Tren Musiman
Beberapa kata kunci memiliki pola musiman, seperti “resep kue lebaran” atau “promo akhir tahun.” Untuk menemukannya:
- Masukkan kata kunci yang relevan.
- Atur rentang waktu ke 5 tahun.
- Perhatikan pola grafik yang berulang setiap tahun.
Contoh: Jika Anda melihat peningkatan pencarian untuk “liburan akhir tahun” setiap Desember, Anda bisa merencanakan konten tentang destinasi liburan populer di bulan tersebut.
8. Membandingkan Kata Kunci
Mau tahu kata kunci mana yang lebih populer? Di Google Trends, Anda bisa membandingkan beberapa kata kunci sekaligus.
Begini caranya:
- Ketik kata kunci pertama di kotak pencarian Google Trends (misal: “cara membuat website”). Tekan Enter.
- Di bagian atas, sebelah kanan kotak pencarian pertama, cari dan klik tulisan ‘+ Bandingkan’ (atau ‘+ Compare’ dalam bahasa Inggris).
- Ketik kata kunci kedua (misal: “cara membuat blog”) di kotak yang baru muncul. Tekan Enter.
- Google Trends akan menampilkan grafik perbandingan. Garis yang lebih tinggi menunjukkan kata kunci yang lebih populer.


Contoh: Saat bingung memilih antara ‘cara membuat website’ dan ‘cara membuat blog’. Anda bisa melakukan komparasi dan pilih kata kunci yang interest overtime-nya lebih tinggi dan memiliki peak yang lebih banyak.

Pada cuplikan Gtrend di atas, ‘cara membuat website’ memiliki frekuensi pencarian lebih tinggi dibandingkan ‘cara membuat blog’. Jadi, prioritaskan ‘cara membuat website’, selama kueri ini relevan dengan topik yang Anda tulis.
9. Riset Keyword untuk Local SEO
Google Trend memiliki Data regional, yang bisa membantu Anda menargetkan audiens di wilayah tertentu. Jadi cocok untuk Anda yang sedang menjalankan campaign local SEO.
Misalnya, jika Anda memiliki situs informasi wisata di Jawa Timur, maka Anda bisa mengikuti langkah berikut:
1. Ketikkan kata kunci utama di Google Trend. Misalnya: ‘Tempat Wisata’

2. Klik ‘Geolocation’ setting lalu pilih ‘Indonesia’ > ‘East Java’ atau ‘Jawa Timur’

3. Anda bisa langsung menuju ke kotak ‘Related Queries’ untuk melihat keyword yang bisa Anda gunakan untuk situs wisata Anda.

Kesimpulan
Google Trends adalah alat yang sangat berguna untuk riset kata kunci dan pembuatan content plan. Dengan memanfaatkan fitur-fitur seperti analisis tren, data regional, dan perbandingan kata kunci, Anda bisa menciptakan konten yang relevan dan meningkatkan traffic website secara signifikan.
Mulailah eksplorasi Anda dengan Google Trends hari ini, dan lihat bagaimana tool ini bisa membawa website Anda ke level berikutnya!
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan teknik iterative prompting pada Gemini dan Deepseek, berdasarkan rangkuman beberapa website dan pengalaman pribadi.
Sumber
- Google Trends Help. (n.d.). How Trends data is normalized. Retrieved from https://support.google.com/trends/answer/4365533
- Glimpse. (n.d.). Glimpse Chrome Extension. Retrieved from https://www.glimpse.com
- Google Trends Help. (n.d.). Compare search interest with multiple terms. Retrieved from https://support.google.com/trends/answer/6248105
- Google Trends Help. (n.d.). Related queries and topics. Retrieved from https://support.google.com/trends/answer/4359550
- https://math.stackexchange.com/questions/4950818/how-is-google-trends-formula-calculated